Selasa, 13 Oktober 2015

“ Cyanophyceae (Alga Hijau- Biru) ( Ordo Hormogonales) "






Cyanophyceae (Alga Hijau- Biru) “
( Ordo Hormogonales)


DI
S
U
S
U
N

OLEH :
Kelompok III
1.      Flaviana Claudia Andayani (14640017)
2.      Rohimah (14640002)
3.      Megawati (14640003)
4.      Anjumul Azhariyah (14640004)
5.      Riyanti Lololuan (14640006)


FAKULTAS BAHASA DAN SAINS
PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Cyanophyceae (Alga biru) Ordo Hormogonales yang mana makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan I.
Kami  menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami  miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan selanjutnya.
Kami   mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan I Ibu Dra. Marmi, M,Si. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.





                                                                             Surabaya, 02 Oktober 2015







Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................1
Daftar Isi............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................4

1.3.Tujuan..........................................................................................................................4


BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ordo Hormonales....................................................................................5
2.2. Pembagian Famili Hormogonales.............................................................................6
2.3. Manfaat Ordo Hormogonales...................................................................................17

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan................................................................................................................19
3.2. Saran..........................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
( PENDAHULUAN )

1.1. Latar Belakang

Cyanophyceae tersebar diseluruh dunia sebagai masa lendir atau benag-benang halus, hidup dalam air, dahkan ada yang dalam sumber air panas, sebagian juga dalam tanah yang basah dan pada kulit pohon-pohon. Ganggang ini merupakan perintis dan menyiapkan batu-batu atau cadas-cadas untuk tumbuhan-tumbuhan lain yang lebih tinggi. Beberapa jenis ganggang ini dapat melarut batu kapur. Ada pula diantaranya yang ikut menyusun Lichenes.
Alga biru atau ganggang belah atau ganggang lendir, memiliki struktur yang masih sederhana, bersel tunggah dan atau berbentuk benang. Berwarna biru kehijauan, bersifat autotrof, inti dan kromotofora tidak ditemukan.
Dinding selnya mengandung pectin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berupa lender. Pada pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil-a, karotenoid, san dua macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah. Oleh sebabitu warna ganggang ini tidak tetap, kadang-kadang tampak kemerah-merahan dan kadang-kadang pula berwarna kebiru-biruan. Hal ini berhubungan de ngan proses asimilasi.
Di tengah-tengah selnya terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung asam deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat. Sehingga kedua asam nukleat itu terkumpul seperti dalam inti sel tumbuhan tinggi. Namun kromosom belum Nampak. Dalam sel –selnya yang telah tua tampak juga vakuola. Sebagian zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan di samping itu juga butir-butir sianofisin (lipo-protein) yang letaknya diperiferi, dan volutin.
Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Diantaranya jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu mungkin terjadi karena adanya kontraksi tubuh dan bantu dengan pembentukan lender. Perkembangbiakan selalu vegetative dengan membelah, sedangakan peembiakan secara seksual belum ditemukan.
Kelas cyanophyceae di bagi menajadi 3 kelas yaitu Ordo Croococcales, Ordo Chamaesiphonales dan Ordo Hormogonales. Tapi pada makalah ini kami akan lebih membahas tentang Ordo Hormogonales.
1.2. Rumusan Masalah

1.      Jelaskan pengertian dari ordo Hormogonales?
2.      Sebutkan dan jelaskan Klasifikasi ordo Hormogonales?
3.      Sebutkan manfaat dari ordo Hormogonales ?
1.3. Tujuan

1.      Mampu membedakan Klasifikasi Kelas Chyanophyceae (Alga Hijau-Biru).
2.      Mampu mengetahui ciri-ciri dari pada Ordo Hormogonales.
3.      Mampu mengetahui pembagian famili dari Hormogonales.
4.      Mampu mengetahui ciri-ciri dari pada famili Hormogonales.
5.      Mampu mengetahui manfaat dari pada Ordo Hormogonales.

















BAB II
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Ordo Hormogonales.
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang – benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.   

Ciri-Ciri Ordo Hormogonales :
1.     Sel merupakan koloni yang berbentuk benang (filamen).
2.     Mempunyai percabanagan semu dan jarang mempunyai percabangan sejati.
3.     Benang-benang selalu dapat hormogonium.

Gambar :



Reproduksi Hormogonales :

·                 Pembelahan Sel.

Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom.

·                 Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria.

·                 Spora
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.


3.2. Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili :

1. Famili Oscillatoriaceae       
Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel – selnya bulat, merupakan benang – benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. Pada jarak jarak tertentu pada benang – benang itu terdapat sel – sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning – kuningan dan dinamakan heterokista. Heterokista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati.   
 
     
Contoh spesies ini yaitu :      

    a) Oscillatoria
 sp.   
Trikom dari Oscillatoria sp. berbentuk silindris dan tidak bercabang. Mereka hanya mempunyai satu membran. Trikom sering berada di massa pelampung atau bagian mengkilap pada tanah lembab. Selnya pendek dan lebar kecuali untuk sel ujungnya yang mungkin tertutup dan tipis. Trikom dariOscillatoria sp. menunjukkan pertumbuhan meluncur, rotasi dan gerakan Oscillatori sp. Reproduksi dilakukan oleh hormogonia.     

Ø  Habitat Oscillatoria sp.
Menurut Naibaho (2012), cyanophyta ditemukan hampir di semua habitat, dari samudera ke air tawar sampai ke batu di tanah. Kebanyakan cyanophyta ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan dan berbagai jenis protista, atau spons serta menyediakan energi bagi inang.
           
                        Ciri-ciri :
·     Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah,
·      Sel - selnya bulat, merupakan benang - benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir.
·      Pada jarak - jarak tertentu pada benang - benang itu terdapat sel - sel yang dindingnya tebal.
·      Kehilangan zat - zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning - kuningan dan dinamakan heterosista.
·      Heterosista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru, tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati.
·           Dapat bergerak maju mundur disebut sebagai gerak osilasi.
·           Sel  membelah memperpanjang  tubuh, sedang  pertambahan individu dengan fragmentasi.
·             Lebar  sel dapat mencapai  6,8 mm.
·      Contoh oscillatoria limosa; oscillatoria princeps.

Gambar :    



    b)  Spirullina
  sp.    
Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. Spirullina mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi.    









Gambar :
  

    c)  Mycrocaleus
 sp.
    Berkas dari trikom kadang – kadang menggulung satu sama lain berada pada membrane yang sama. Trikom menonjol keluar dari pucuk membran. Dinding terluar dari ujung sel menebal.
Beberapa spesies Mycrocaleus sp. hidup pada air tawar, laut dan juga pada pasir yang lembab .

Gambar :
           





2.Famili Nostocaceae 
Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar.


Gambar :
  


 Contoh spesies ini yaitu:

a)  Nostoc sp.           
Nostoc sp. lebih umum hidup pada terestrial / sub aerial daripada aquatik. Persebarannya luas pada tanah alkali dan pada batuan lembab. Agregat gelatin dari filamen mempunyai jeli. Trikom dikelilingi oleh lapisan tunggal dan pada organisme dewasa terdapat kumpulan matriks. Sel seperti manik –manik mengalami pembelahan sel secara rata yang meningkatkan panjang dari bentuk trikom.membran mungkin kuning tau kecoklatan.
Tubuh Nostoc tersusun atas sel - sel yang berbentuk bola. Hidup di bebatuan atau di tanah yang lembap. Nostoc menyebabkan bebatuan licin karena adanya selubung lendir kekuningan atau kecoklatan yang membungkus selnya.
Di antara sel – sel berbentuk bola itu terdapat sel yang tidak aktif karena sel tersebut mengalami dormansi (tidur). Di dalam sel tersebut terkandung spora. Ukurannya agak lebih besar dari sel – sel berbentuk bola. Sel ini disebut akinet. Apabila sel spora telah masak akan tumbuh membentuk filament baru.
Nostoc, dapat menambat N dari udara, seringkali bersimbiosis dengan Fungi membentuk Lichenes.


Gambar :

  (Nostoc Shepaerodies) 
 
                             
                                                                (Nostoc commune)


   b) Anabaena sp.
Sebagian besar spesies Anabaena sp. bersifat aquatik dan beberapa bersifat planktonik.trikom dewasa dari Anabaena sp.  menghasilkan heterokist dan akinet yang ukurannya berbeda dari sel vegetatif.     
Seperti halnya Nostoc, Anabaena tersusun atas sel – sel berbentuk bola. Perbedaanya, di samping mempunyai akinet, juga memiliki heterosista (heterocyst) yang ukurannya berbeda dari sel vegetatif. Heterosista adalah penambat nitrogen. Sebagian besar spesies Anabaena sp. bersifat aquatik dan beberapa bersifat planktonik. Hidup sebagai plankton di perairan, ada juga yang bersimbiosis pada tumbuhan seperti ujung akar pakis haji dan paku air atau Azolla pinata. Paku ini dapat memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi amoniak (NH3) yang tersedia bagi tanaman.


Gambar :
  
                               


   c) Cylindrospermum 
sp.
Memiliki heterokist yang selalu basal dan dibawah keadaan normal. Sel yang berbatasan menjadi berpindah kedalam akinet silindris.     
  Gambar :


  

3. Famili Scytonemataceae    
Trikom disertai membran yang mungkin berwarna. Trikom dicirikan oleh percabangan palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru, trikom atau hormogonia putus atau tumbuh menyambung membran. Contoh spesies ini yaitu : Tolipotrix sp.  
       Diameter trikom seragam dan disertai membran yang sempit. Tipe percabangan palsu timbul dari sekitar heterokist.          

Gambar :



4. Famili Stigonemataceae     
Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. Trikomnya berbeda dari cyanophyta lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada bagian yang baru.
Gambar :
                                     

Contoh spesies ini yaitu :   
   
   a) Hapalosiphon
 sp.
Spesies ini tumbuh pada air yang asam atau netral dan bersifat epifit pada tanaman aquatik lain.Sel berbentuk pendek silindris. Pada membran terdapat hialin, hetrokist interkalar dan akinet. Hormogonia biasanya dari percabangan yang mugkin timbul unilateral atau bilateral spesies.  

  Gambar :
 

b) Stigonema sp.         
Hidup pada batuan yang lembab dan tanah yang lebih banyak terdapat air. Trikom utama pluriseriata, membran tidak berwarna atau kuning kecoklatan. Pertumbuhan ujung lebih luas dan percabangannya sama dengan sumbu utama, bentuk sel mugkin bulat atau pipih. Mereka terlihat disambung oleh untai protoplasmik kasar. Hormogonia dihasilkan dari ujung percabangan.
Gambar :
 



5. Famili Rivullariaceae          
Trikomnya meruncing dari dasar sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung.
Gambar :
                       

Contoh spesies ini yaitu :           

    a) Calothrix sp.
Hidup pada air tawar, air laut dan mungkin melapisi batu – batuan atau menempel pada ganggang dan tanaman aquatik lainnya. Filamen meruncing dan tidak bercabang/memiliki percabangan palsu. Percabangan palsu dapat lepas dari trikom induk. Heterokist biasanya basal dan jika ada akinet berdekatan dengan heterokist basal.

Gambar :
 
 





    b) Rivularia sp.
Rivularia sp. tidak memiliki akinet. Beberapa spesies dari Rivularia bersifat sub areal pada karang yang lembab.
Gambar :
 













3.3. Manfaat dari beberapa ordo Hormogonales.

·         Nostoc, Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
Nostoc, Gleocapas dan Annabaena merupakan Cyanobacteria yang mampu menangkap nitrogen dari udara bebas (fiksasi nitrogen) Anabaena azollae bersimbiosis dengan akar sikas atau jaringan paku air Azolla pinata dalam membantu penyediaan nitrogen. Cyanobacteria melakukan fiksasi Nitrogen dan mengubahnya dengan ammonia, hal ini menguntungkan petani karena Azolla pinata dapat menjadi pupuk hijau yang mengandung Nitrogen. Cyanobacteria berperan penting untuk menambah materi dalam tanah
·         Anabaena azollae, Hidup bersimbiosis dengan Azolla piñata (paku air). Paku ini mendapat keuntungan berupa amoniak hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
·         Spirullina mengandung protein yang tinggi sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
Spirulina memiliki kandungan protein yang tinggi yang memiliki sifat gelling (pembentuk gel). Gelling  tersebut mengakibatkan konsentrasi kritis gelling terlewati dan diperoleh minyak berupa gel yang tidak dapat dimurnikan pada proses pemisahan. Dikarenaan kandungan proteinnya lebih bersifat basa, sehingga tidak terjadi pengendapan. Jadi Spirulina Sp dapat berpotensi sebagai bahan baku pembuatan biodiesel dari minyak alga, sehingga dapat mengahasilkan yield dan kemurnian minyak alga yang tinggi.
Selain menghasilakan protein dan minyak yang digunakan sebagai alternatif bahan biodiesel, Spirulina khususnya dari ekstrak Spirulina platensis  mempunyai efek supresi terhadap pertumbuhan mikroba patogen. Jadi pada mikroba tersebut jenis mikroalga tersebut berpotensi sebagai penghasil senyawa antimikroba dimana digunakan untuk mengatasi masalah mikroba patogen padaikan (Vibri harveyi).
Menurut hasil riset, ganggang hijau-biru ini  berkhasiat mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti malnutrisi, menurunnya sistem kekebalan tubuh, ketidakseimbangan fungsi tubuh, terganggungya sistem metabolisme tubuh.  Kandungan yang banyak pada Spirulina (protein 60-70%,
karbohidrat 15-20%, lemak 6-8%, mineral 7-13%, serat 8-30%, air 10%)  juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, baik juga untuk penderita jantung, darah tinggi dan artheosklerosis. Fungsi karetonoid terutama beta karotin juga dapat meminimalisir terjadinya kanker.
Ada beberapa manfaat lain dari Spirulina :
1.                 Manfaat spirulina dalam menambah kekebalan tubuh
2.                 Manfaat spirulina dalam meningkatkan kekuatan melawan radiasi.
3.                 Manfaat spirulina dalam membantu penderita diabetes.
4.                 Manfaat spirulina dalam mencegah penyakit pembuluh darah dan jantung.
5.                 Manfaat spirulina dalam merawat kecantikan dan melawan penuaan.
6.                 Manfaat spirulina dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak.

·        Oscillatoria sp. dimanfaatkan sebagai sel protein sel tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP) sebagai produsen primer dan pakan ikan.




BAB III
PRNUTUP


3.1.             Kesimpulan

Ordo Hormogonales dibagi famili :
1.      Famili Oscillatoriaceae       
2.      Famili Nostocaceae 
3.      Famili Scytonemataceae    
4.      Famili Stigonemataceae     
5.      Famili Rivullariaceae          
Memiliki beberapa manfaat antara lain :
·       Nostoc, Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.
Nostoc, Gleocapas dan Annabaena merupakan Cyanobacteria yang mampu menangkap nitrogen dari udara bebas (fiksasi nitrogen) Anabaena azollae bersimbiosis dengan akar sikas atau jaringan paku air Azolla pinata dalam membantu penyediaan nitrogen. Cyanobacteria melakukan fiksasi Nitrogen dan mengubahnya dengan ammonia, hal ini menguntungkan petani karena Azolla pinata dapat menjadi pupuk hijau yang mengandung Nitrogen. Cyanobacteria berperan penting untuk menambah materi dalam tanah.
·       Anabaena azollae, Hidup bersimbiosis dengan Azolla piñata (paku air). Paku ini mendapat keuntungan berupa amoniak hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
·       Spirullina mengandung protein yang tinggi sehingga dijadikan sebagai sumber makanan.
·       Oscillatoria sp. dimanfaatkan sebagai sel protein sel tunggal (PST) atau Single Cell Protein (SCP) sebagai produsen primer dan pakan ikan.


DAFTAR PUSTAKA

Normatilova,Ferlyn.2013.BangsaHornogonales.http://ferlynlova.blogspot.co.id/2013/05/hormogonales_10.html.
Hasnunidah, Neni, 2009. Cyanophyceae. www.donkelor.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 7 Oktober 2010.